Dunia antariksa nasional sedang sibuk-sibuknya. Selain Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang meluncurkan satelit BRIsat pekan lalu, ada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang akan meluncurkan satelit LAPAN-A3/IPB.
Teknologi terbaru satelit LAPAN-A3/IPB akan meluncur Rabu (22/6/2016) di Sriharikota, India. “LAPAN-A3/IPB sudah terpasang di roket PLSV-C34 sejak sepekan lalu. Saat ini pihak India sedang memasang satelit utama (cartosat). Sejauh ini tidak ada kendala,” kata Peneliti Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Robertus Heru Triharjanto, seperti dilansir Detik, Senin (20/6/2016).
Ada banyak hal yang harus disiapkan dalam peluncuran teknologi terbaru satelit. Dari pihak peluncur atau pemilik roket, harus menyiapkan roket dan memasang satelit di bagian atas roket.
Perlu pengecekan intensif untuk memastikan roket siap meluncur membawa satelit. Penundaan bisa terjadi sewaktu-waktu ketika muncul berbagai kondisi yang tidak memungkinkan satelit meluncur.
“Penundaan mungkin saja terjadi dalam peluncuran satelit. Alasannya bisa karena cuaca buruk, adanya masalah teknis di roket, atau masalah teknis di satelit yang akan diluncurkan,” terangnya.
Peluncuran teknologi terbaru LAPAN-A3/IPB sendiri mundur dari rencana semula hari ini menjadi 22 Juni 2016. Dikatakan Heru, penundaan dikarenakan pemasangan satelit yang akan diluncurkan ternyata membutuhkan waktu lebih lama dari perkiraan. Total, ada 20 satelit yang harus dipasang.
Teknologi terbaru satelit LAPAN-A3/IPB merupakan karya anak bangsa yang dibuat di Pusat Teknologi Satelit LAPAN, Rancabungur, Bogor, berbiaya Rp60 miliar dengan dana APBN.
Satelit ini akan diluncurkan bersama satelit lain milik India, Amerika Serikat, Kanada, dan Jerman. Pemilihan Sriharikota, India sebagai tempat peluncuran karena LAPAN sudah memiliki kerja sama dengan lembaga antariksa India ISRO.
“Sejak akhir tahun 1980-an LAPAN telah menjalin kerja sama dengan ISRO. Mereka mengoperasikan stasiun Bumi di pulau Biak. Peluncuran tiga satelit LAPAN sejak 2007 adalah bagian dari kerja sama tersebut,” kata Heru.
Ditambahkannya, satelit yang nantinya berfungsi untuk pemantauan tanaman pangan dan kondisi pesisir ini punya arti besar dalam upaya LAPAN mewujudkan mimpi kemandirian teknologi luar angkasa. “Teknologi terbaru satelit LAPAN-A3/IPB berarti Indonesia sudah bisa membuat satelit penginderaan jauh sendiri, kemandirian teknologi,” singkatnya.
Mei 2016 lalu, seusai bertemu Wakil Presiden, Jusuf Kalla, mengenai persiapan peluncuran satelit, Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, menjelaskan A3/IPB akan mengorbit secara polar dengan jangkauan ketinggian sekitar 500 km. Satelit ini akan mengelilingi bumi sebanyak 14 kali dan melintasi Indonesia empat kali setiap harinya.
Apa Manfaat Peluncuran Satelit Ini?
“Ada empat fungsi yang dibawa satelit Lapan A3, yang pertama pemantauan lahan khususnya pertanian. Ini bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Nanti IPB akan mengekstrak informasi pertanian,” terangnya.
Misi kedua, satelit ini akan difungsikan untuk pemantauan kemaritiman terutama pemantauan kapal di wilayah Indonesia. Thomas menyebut, teknologi terbaru satelit A3 bisa mendeteksi 2,4 juta secara global.
Diharapkan hasil citra satelit ini bisa membantu kementerian terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait illegal fishing di perairan Indonesia.
“Misi ketiga adalah scientific. Ini untuk pengukuran medan magnet bumi dan misi keempat uji eksperimen peralatan yang dikembangkan oleh enginer LAPAN, yaitu sensor bintang untuk mengarahkan sikap dari satelit tersebut dan untuk pengendalian satelit. Jadi ini ada dua hasil rekayasa enginer LAPAN yang diujikan. Kalau berhasil, ini akan terus dikembangkan untuk generasi satelit berikutnya,” paparnya.
sumber:http://m.harianjogja.com/baca/2016/06/21/teknologi-terbaru-lapan-a3ipb-siap-mengorbit-730704
semoga berhasil dan bermanfaat bagi bangsa
BalasHapus