Halaman Ini berisi tentang Informasi2 tentang Astronomi terkait kejadian alam yang berada di luar angkasa maupun kejadian di bumi. Sehingga membantu masyarakat mengetahui dengan jelas kapan terjadinya suatu peristiwa, sehingga dapat menikamti fenomena2 langka yang terjadi dilangit maupun di bumi.

Selasa, 31 Mei 2016

Gerhana Matahari Sebagian 1 September 2016 di Indonesia



9 Maret 2016 kemarin negara Indonesia dihebohkan dengan fenomena akbar Gerhana Matahari Total, dimana 3 pulau besar di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dilintasi garis totalnya. Menurut perhitungan astronomis ditahun 2016 ini ada 2 Gerhana Matahari yang akan terjadi, pertama 9 maret 2016 gerhana matahari total lalu yang melintasi wilayah Indonesia dan berikutnya tanggal 1 September 2016 akan terjadi gerhana matahari cincin namun lintasan cincin hanya menyapu negara-negara di benua Afrika bagian tengah saja seperti Negara Kongo, Rep. Demoratik Kongo, Gabon, Tanzania, Mozambiq, dan Madagascar.


Apa itu Gerhana Matahari Cincin?
Sama halnya dengan gerhana matahari total peristiwa ini terjadi akibatnya sejajarnya posisi Matahari-Bulan-Bumi namun yang membedakan dengan total adalah jaraknya dimana saat gerhana matahari cincin (GMC) posisi Bulan berada pada fase apogeenya dengan bumi dengan kata lain dalam posisi terjauhnya sehingga bayangan umbra dari bulan tidak sampai ke bumi hanya bayangan terusannya yang dikenal dengan antumbra, sehingga matahari akan tampak seperti cincin api.



Kenapa bisa Indonesia melihat fenomena gerhana matahari 1 September 2016 padahal lintasan cincin hanya melintas wilayah Afrika saja?

Memang untuk fase gerhana matahari cincin tidak akan terlihat di indonesia 1 September 2016 hanya gerhana matahari sebagian saja intensitasnya tak lebih dari 5%, kita harus bersabar menunggu gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 nanti yang akan melintasi wilayah indonesia. Untuk 1 September 2016 nanti ternyata sebagian daerah Indonesia masuk diarea panumbra akhir gerhana matahari cincin ini, dimana pada cakupan area panumbra ini wilayah tersebut akan menyaksikan gerhana matahari sebagian. Namun hanya beberapa daerah saja di Indonesia yang bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian seperti provinsi Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta selain di daerah yang saya sebutkan tadi gerhana matahari tidak terlihat.

Berikut kami tampilkan peta cakupan beberapa provinsi yang terdampak gerhana matahari sebagian 1 September 2016.

Provinsi yang terdampak GMS ada 7 antara lain:
(Bengkulu, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta)

Jadi hanya daerah tertentu saja di Indonesia yang bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian dengan intensitas tak lebih dari 5%, walaupun intensitasnya kecil namun wilayah cakupan tersebut akan melihat gerhana matahari sebagian.

Kapan waktu terjadinya ?

Waktu terjadinya gerhana matahari sebagian yang terlihat di indonesia 1 september 2016 nanti adalah beberapa menit sebelum matahari tenggelam/sunset, jadi kalian harus melihat matahari sampai keseluruhannya tenggelam di ufuk barat sambil menikmati proses terjadinya gerhana matahari. Berhubung gerhana matahari 1 september 2016 terlihat di Indonesia menjelang sunset dimana pasti banyak awan-awan yang aka menghalangi sebelum matahari benar-benar terbenam dibarat jadi cukup sulit untuk bisa melihat gerhana matahari kali ini akan tetapi kalau kita beruntung masih bisa melihat keindahan gerhana matahari sampai benar-benar tenggelam. Pastikan juga pandangan arah barat kalian bebas halangan seperti gunung, pohon, rumah, atau bangunan lain yang menganggu dalam pengamatan gerhana matahari 1 september 2016 dan jangan lupa bawa kacamata gerhananya yaa. seperti inilah contoh simulasi gerhana matahari sebagian dikota Jakarta 1 September 2016 nanti. 

Simulasi GMS 1 September 2016 di Jakarta
(Aplikasi Stellarium)

Sabtu, 28 Mei 2016

Fenomena Astronomis Juni 2016



3 = Konjungsi Bulan - Merkurius bisa disaksikan mulai pukul 04.30 - 05.00 waktu setempat arah timur.

3 = Oposisi Saturnus
Saturnus menjadi planet terjauh yang masih mudah terlihat secara langsung. Terlebih jika sedang oposisi seperti hari ini. Saturnus akan terlihat sepanjang malam sebagai bintang putih terang di arah yang berseberangan dengan Matahari. Terang maksimum Saturnus mencapai magnitudo 0 atau masih jauh lebih redup dari Jupiter dan Mars. Sebenarnya ini sangat wajar karena jarak Saturnus pun sangat jauh dibanding Mars dan Jupiter. Dengan bantuan teleskop, Saturnus akan terlihat lebih cantik dengan cincin tebal yang melingkarinya.

5 = Ijtimak penentuan Awal Ramadhan 1 Ramadhan 1437 H

10 = Konjungsi Bulan Regulus bisa disaksikan mulai pukul 18.00 - 22.30 waktu setempat

11 = Konjungsi Bulan - Jupiter bisa disaksikan mulai pukul 18.00 - 23.30 waktu setempat

15 = Konjungsi Bulan - Spica bisa disaksikan mulai pukul 18.00 - 02.00 waktu setempat.

18 = Konjungsi Bulan - Mars bisa disaksikan mulai pukul 18.00 - 03.30 waktu setempat.

19 = Konjungsi Bulan - Saturnus bisa disaksikan mulai pukul 18.00 - 04.30 waktu setempat.

20 = Fase Bulan Purnama 

20 = Summer Equinox
Titik balik musim panas bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim dingin bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan malam terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah siang terpanjang. Di Indonesia perubahan ini tidak terlalu berasa namun jika kalian amati Matahari dibulan-bulan ini agak condong kearah Utara.
PENMPAKAN PLANET - PLANET:
- MERKURIUS, pukul 04.30 - 05.00 arah timur mag.semu (0,9)
- MARS, pukul 18.00 - 03.30 arah timur-barat mag.semu (-1,5)
- JUPITER, pukul 18.00 - 23.30 arah barat mag.semu (-1,5)
- SATURNUS, pukul 18.00 - 05.00 arah timur-barat mag.semu (0,2)
Ket:
Semakin kecil bilai magnitudo semu maka semakin terang penampakan planet.

Kamis, 26 Mei 2016

"Istiwa' Adhom" Cek Arah Kiblat Setiap Tanggal 28 Mei / 16 Juli


Jika kita amati sepanjang tahun, maka kita akan mendapati gerak semu tahunan matahari. Dikatakan gerakan semu tahunan matahari karena matahari "Seakan-akan" bergerak dari katulistiwa, ke utara hingga deklinasi 23,5°, ke katulistiwa, ke selatan hingga deklinasi -23,5° dan kembali ke posisi awal selama waktu setahun.
Akibat gerakan ini pula matahari akan tepat berada diatas suatu daerah tertentu pada waktu tertentu. Salah satunya adalah ka’bah yang akan disinggahi matahari sebanyak 2 kali setiap tahunnya, yaitu pada tanggal 28 Mei dan 16 Juli. Peristiwa dimana matahari berada tepat diatas Ka’bah ini dinamakan Istiwa A’dhom.
Nah, karena matahari berada tepat di atas ka’bah maka semua bayangan benda tegak tentu saja akan mengarah pada Ka’bah. Jadi, kita dapat memanfaatkan peristiwa ini untuk mengoreksi arah kiblat pada masjid, mushola, surau bahkan rumah kita sendiri.
Istiwa a’dhom sendiri terjadi pada tanggal 28 Mei pukul 12.18 waktu Arab atau 16.18 WIB dan 17.18 WITA.
Kejadian yang sama juga akan terulang pada 16 Juli pukul 12.27 waktu Arab atau 16.27 WIB.
Sekarang, bagaimana cara kita mengoreksinya?
1.) Sediakan tongkat lurus dengan panjang ± 1 meter atau benang panjang berbandul.
2.) Jangan lupa cocokkan waktu di daerah kita dengan tepat sesuai WIB/WITA.
3.) Tentukan juga lokasi pengukuran, didalam atau diluar ruangan, yang penting tempat tersebut datar dan masih mendapat sinar matahari saat peristiwa istiwa a’dhom berlangsung.
4.) Pasang tongkat dengan tegak atau pasang benang yang sudah diberi bandul serta penyangganya di lokasi tersebut.
5.) Jika telah saatnya istiwa a’dhom berlangsung, maka amatilah bayangan matahari yg terjadi dan tariklah garis berlawanan dari bayangan menuju arah matahari itulah arah kiblat yang tepat. Bayangan tongkat atau benang tersebut akan menunjukkan arah kiblat dan tandai pula bayangan tongkat tersebut.
6.) Agar bisa menggunakannya di tempat lain, dapat pula kita melukiskan bayangan tersebut di ats kertas, lalu kita cocokkan arah mata anginnya dengan kompas.
7.) Sekarang kita bisa mendapatkan arah kiblat yg cocok dan inshaa Allah benar.
Dan jika pada hari istiwa a’dhom tersebut di daerah kita awan menutupi matahari atau mendung, maka kita masih bisa melakukan metode ini tetapi dalam batas 2 hari sebelum dan sesudah hari istiwa a’dhom tersebut. Dengan catatan, hari sebelumnya dikurangi 3 menit per hari, sesudahnya ditambah 3 menit per hari (berlaku kebalikan untuk tanggal 16 juli).
Nah, Selamat mencoba 

Sabtu, 21 Mei 2016

Foto-Foto Konjungsi Bulan - Mars 21 Mei 2016

Credit: 
INFO ASTRONOMI

credit : Alin Angelina (Tangerang)

credit: Rafi Miftah Falah

credit: Susana (Balikpapan)

credit: Chikodi Abimbola

credit: Ulfa Dewi (Penajam Paser, Kaltim)

credit: Nona Al


credit: Alin Angelina

credit: Aji Saputra

credit:Taufiq Muhammad