Halaman Ini berisi tentang Informasi2 tentang Astronomi terkait kejadian alam yang berada di luar angkasa maupun kejadian di bumi. Sehingga membantu masyarakat mengetahui dengan jelas kapan terjadinya suatu peristiwa, sehingga dapat menikamti fenomena2 langka yang terjadi dilangit maupun di bumi.

Kamis, 26 Mei 2016

"Istiwa' Adhom" Cek Arah Kiblat Setiap Tanggal 28 Mei / 16 Juli


Jika kita amati sepanjang tahun, maka kita akan mendapati gerak semu tahunan matahari. Dikatakan gerakan semu tahunan matahari karena matahari "Seakan-akan" bergerak dari katulistiwa, ke utara hingga deklinasi 23,5°, ke katulistiwa, ke selatan hingga deklinasi -23,5° dan kembali ke posisi awal selama waktu setahun.
Akibat gerakan ini pula matahari akan tepat berada diatas suatu daerah tertentu pada waktu tertentu. Salah satunya adalah ka’bah yang akan disinggahi matahari sebanyak 2 kali setiap tahunnya, yaitu pada tanggal 28 Mei dan 16 Juli. Peristiwa dimana matahari berada tepat diatas Ka’bah ini dinamakan Istiwa A’dhom.
Nah, karena matahari berada tepat di atas ka’bah maka semua bayangan benda tegak tentu saja akan mengarah pada Ka’bah. Jadi, kita dapat memanfaatkan peristiwa ini untuk mengoreksi arah kiblat pada masjid, mushola, surau bahkan rumah kita sendiri.
Istiwa a’dhom sendiri terjadi pada tanggal 28 Mei pukul 12.18 waktu Arab atau 16.18 WIB dan 17.18 WITA.
Kejadian yang sama juga akan terulang pada 16 Juli pukul 12.27 waktu Arab atau 16.27 WIB.
Sekarang, bagaimana cara kita mengoreksinya?
1.) Sediakan tongkat lurus dengan panjang ± 1 meter atau benang panjang berbandul.
2.) Jangan lupa cocokkan waktu di daerah kita dengan tepat sesuai WIB/WITA.
3.) Tentukan juga lokasi pengukuran, didalam atau diluar ruangan, yang penting tempat tersebut datar dan masih mendapat sinar matahari saat peristiwa istiwa a’dhom berlangsung.
4.) Pasang tongkat dengan tegak atau pasang benang yang sudah diberi bandul serta penyangganya di lokasi tersebut.
5.) Jika telah saatnya istiwa a’dhom berlangsung, maka amatilah bayangan matahari yg terjadi dan tariklah garis berlawanan dari bayangan menuju arah matahari itulah arah kiblat yang tepat. Bayangan tongkat atau benang tersebut akan menunjukkan arah kiblat dan tandai pula bayangan tongkat tersebut.
6.) Agar bisa menggunakannya di tempat lain, dapat pula kita melukiskan bayangan tersebut di ats kertas, lalu kita cocokkan arah mata anginnya dengan kompas.
7.) Sekarang kita bisa mendapatkan arah kiblat yg cocok dan inshaa Allah benar.
Dan jika pada hari istiwa a’dhom tersebut di daerah kita awan menutupi matahari atau mendung, maka kita masih bisa melakukan metode ini tetapi dalam batas 2 hari sebelum dan sesudah hari istiwa a’dhom tersebut. Dengan catatan, hari sebelumnya dikurangi 3 menit per hari, sesudahnya ditambah 3 menit per hari (berlaku kebalikan untuk tanggal 16 juli).
Nah, Selamat mencoba 

1 komentar: