Halaman Ini berisi tentang Informasi2 tentang Astronomi terkait kejadian alam yang berada di luar angkasa maupun kejadian di bumi. Sehingga membantu masyarakat mengetahui dengan jelas kapan terjadinya suatu peristiwa, sehingga dapat menikamti fenomena2 langka yang terjadi dilangit maupun di bumi.

Sabtu, 29 Desember 2018

Fenomena Langit Paling Ditunggu Tahun 2019


23 JANUARI 2019, SUPER KONJUNGSI VENUS & JUPITER 


Kedua planet paling terang dilangit malam akan terlihat saling berdekatan pada hari tersebut, keduanya hanya terpisah jarak 3’ derajat saja dilangit. Super Konjungsi ini bisa disaksikan mulai pukul 02.00 s/d 05.00 waktu setempat arah timur langit.

31 JANUARI 2019, TRIO KONJUNGSI

Tiga objek langit Bulan, Jupiter, dan Venus akan membentuk pola segitiga cantik di arah timur mulai pukul 02.30 s/d 05.00 waktu setempat.

19 FEBRUARI 2019, KONJUNGSI VENUS & SATURNUS

Kedua planet Venus & Saturnus akan terlihat sangat dekat pada hari itu, keduanya hanya terpisah jarak 1’ derajat saja di langit. Konjungsi ini bisa disaksikan mulai pukul 02.30 s/d 05.00 waktu setempat arah timur.

19 FEBRUARI 2019, BULAN PURNAMA PERIGEE (SUPERMOON) 

Pada hari itu Bulan Purnama berada pada jarak terdekatnya dengan bumi sekitar 350.000 Km. Bulan Purnama akan terlihat 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibanding Bulan Purnama biasanya.

5-6 MEI 2019, HUJAN METEOR ETA AQUARIDS

 Eta Aquariids mulai muncul mulai pertengahan bulan April dan berakhir di akhir bulan Mei. Radiant Eta Aquariids berada di konstalasi Aquarius atau lebih tepatnya berada dekat bintang terang di rasi Aquarius, yaitu Eta Aquarii. NASA menjelaskan bahwa Eta Aquariids ini adalah pecahan kecil dari komet Halley yang dapat terlihat dari bumi setiap 76 tahun sekali. Waktu pengelihatan terbaik untuk hujan meteor ini adalah pada saat diatas jam 2 dini hari atau beberapa jam sebelum matahari mulai terbit dari timur. Pada tahun 2019, Eta Aquariids akan kembali muncul pada tanggal 06 Mei. (Eta Aquariids photo gallery)
 
20 MEI 2019, KONJUNGSI BULAN & JUPITER


Kedua objek langit Bulan & Venus akan sangat dekat dan mesra sepanjang malam tersebut, keduanya terpisah jarak 1'derajat saja di langit. Konjungsi ini bisa disaksikan mulai pukul 19.00 s/d 05.00 waktu setempat.

10 JUNI 2019, OPOSISI JUPITER
Oposisi Jupiter terjadi saat Matahari-Bumi-Jupiter berada berurutan. Karena Bumi ada di antara Matahari dan Jupiter maka keduanya akan terlihat di arah berseberangan. Yaitu Jupiter di langit timur saat senja, di meridian saat tengah malam, dan di langit barat saat fajar. Dengan begitu Jupiter akan terlihat sepanjang malam sehingga ini menjadi waktu terbaik untuk mengamatinya. Dengan mata telanjang Jupiter akan terlihat sebagai bintang putih terang.

9 JULI 2019, OPOSISI SATURNUS
 Setelah Jupiter, kini giliran Saturnus yang akan beroposisi. Karena Bumi ada di antara Matahari dan Saturnus maka keduanya akan terlihat di arah berseberangan. Yaitu Saturnus di langit timur saat senja, di meridian saat tengah malam, dan di langit barat saat fajar. Dengan kata lain Saturnus akan terlihat sepanjang malam sehingga ini menjadi waktu terbaik untuk mengamatinya. Dengan mata telanjang Saturnus akan terlihat sebagai bintang putih terang.
 
17 JULI 2019, GERHANA BULAN SEBAGIAN
Gerhana bulan sebagian ini akan terjadi dengan intensitas ketertutupan Bulan oleh bayangan Bumi sebesar 65%, dengan waktu lamanya gerhana sebagian berlangsung selama 178 Menit. Gerhana bulan sebagian ini bisa diamati dari benua Asia, Australia, Afrika, dan Eropa. Negara Indonesia juga berkesempatan menyaksikan fenomena gerhana bulan sebagian tersebut. Namun, hanya wilayah Indonesia Barat & Tengah-lah yang bisa menyaksikannya, sedangkan untuk Indonesia Timur Matahari sudah terbit sebelum gerhana bulan sebagian berlangsung. Berikut waktu terjadinya gerhana bulan sebagian di Indonesia:

Indonesia Barat : 03.01 s/d 05.59 WIB
Indonesia Tengah : 04.31 s/d 06.59 WITA

8 SEPTEMBER 2019, OKULTASI SATURNUS

Okultasi Saturnus merupakan peristiwa tertutupnya planet Saturnus oleh Bulan untuk beberapa menit, fenomena okultasi saturnus kali ini bisa disaksikan dari Indonesia namun hanya beberapa provinsi saja yang bisa menyaksikannya anatara lain di Pulau Jawa, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua. Waktu terjadinya okultasi saturnus di Indonesia di awal malam.

26 DESEMBER 2019, GERHANA MATAHARI CINCIN

 Inilah.... fenomena langit yang paling ditunggu bagi masyarakat Indonesia Tidak lain lagi fenomena gerhana matahari akan melintasi wilayah Indonesia lagi namun kali ini bukan "Total" yang terjadi 9 maret 2016 lalu, melainkan Gerhana Matahari Cincin. Fenomena GMC ini akan terjadi sehari setelah Hari Raya Natal yakni pada tanggal 26 Desember 2019 dan akan melintasi beberapa wilayah Indonesia seperti di pulau Sumatera, dan Kalimantan. Namun hanya daerah tertentu saja yang bisa menyaksikan fase gerhana cincin sempurna di pulau tersebut. Gerhana Matahari Cincin 2019 menjadi gerhana cincin ke-2 yang melintasi Indonesia di abad 21 karena sebelumnya Indonesia pernah dilintasi gerhana cincin yang sama 26 Januari 2009 lalu. Berikut kami tampilkan kota/kabupaten yang dilintasi cincin sempurna :

Lintasan Cincin Sempurna:

- Provinsi Aceh : Pulau Simuele, Singkil, dskt.

- Provinsi Sumut: Sibolga, Padang Sidempuan, Sipirok, Siabu, Binanga, dskt

- Provinsi Riau : Duri, Dumai, Pekanbaru, Bengkalis, Siak, Sontang, Bonai, Pulau Pedang, dskt

- Provinsi Kep.Riau : Batam, Tanjung Pinang, dskt.

- Provinsi Kalbar: Singkawang, Sambas, Pemangkat, Menpawah, Putussibau, dskt

- Provinsi Kalut: Makulit, Basahan, dskt

- Provinsi Kaltim: Baia, Sokan, Berau, Tumbit, dskt

Diluar daerah yang tidak disebutkan diatas seluruh wilayah Indonesia hanya menyaksikan gerhana matahari sebagian dengan intensitas yang beragam tergantung lokasi, semakin dekat pusat cincin maka intensitas ketertutupan Matahari oleh Bulan maka akan semakin tinggi. Pusat waktu terlama fase gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 terjadi di Pulau Sumatera tepatnya di daerah Bengkalis, Riau dengan durasi Cincin selama 3 menit 40 detik waktu tepat siang hari jam 12.00 WIB.