Halaman Ini berisi tentang Informasi2 tentang Astronomi terkait kejadian alam yang berada di luar angkasa maupun kejadian di bumi. Sehingga membantu masyarakat mengetahui dengan jelas kapan terjadinya suatu peristiwa, sehingga dapat menikamti fenomena2 langka yang terjadi dilangit maupun di bumi.

Senin, 29 Mei 2017

Jadwal Fenomena Langit Juni 2017


TANGGAL :

3 = Konjungsi Bulan - Jupiter pukul 18.00 s/d 01.00 WS.

3 = Elongasi Venus
Venus mulai terlihat di langit timur saat fajar pada Maret 2017 dan akan mencapai posisi tertingginya pada fajar hari ini. Dengan ketinggian hingga 46 derajat dari horison Venus akan sangat mudah untuk ditemukan. Jika diamati dengan mata telanjang Venus akan terlihat sebagai bintang putih terang. Setelah ini posisi Venus akan menurun dengan lambat hingga mulai tenggelam dan berpindah ke langit barat saat senja pada Januari 2018.

4 = Formasi Bulan, Jupiter, dan Spica pukul 18.00 s/d 01.00 WS.

8 = Konjungsi Bulan - Antares pukul 18.00 s/d 04.00 WS.

9 = Konjungsi Bulan - Saturnus pukul 18.00 s/d 01.00 WS.

9 = Bulan Purnama Apogee 
Merupakan bulan purnama terjauh tahun ini dalam dunia astrologi fenomena ini disebut Micro Moon lawan dari SuperMoon. Pada hari itu Bulan berada pada jarak sekitar 406.000 Km dari Bumi.

15 = Oposisi Saturnus
Sama seperti Jupiter, karena Saturnus adalah planet luar, maka oposisi bisa terjadi setiap tahunnya. Di tahun 2017, oposisi Saturnus, atau ketika Matahari-Bumi-Saturnus berada dalam satu garis lurus akan terjadi tanggal 15 Juni. Sang planet bercincin ini akan berada di jarak terdekat dengan Bumi dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi oleh Matahari jika diamati dari Bumi. Jika kita amati dengan teleskop akan terlihat cincin nan indah dari planet ini.

21 = Konjungsi Bulan - Venus pukul 03.00 s/d Sunrise WS arah timur langit.

21 = Juni Solstice
Titik balik Matahari Juni atau solstis Juni bakal terjadi pada pukul 11:24 WIB di tanggal ini. Solstis Juni menandai peristiwa ketika kutub utara Bumi yang akan lebih condong ke arah Matahari. Ini juga adalah hari pertama musim panas (summer solstice) di belahan Bumi utara dan hari pertama musim dingin (winter solstice) di belahan Bumi selatan.

24 = Ijtimak (Penentuan 1 Syawwal 1438 H)

28 = Konjungsi Bulan - Regulus pukul 18.00 s/d 21.00 WS.


Minggu, 26 Maret 2017

Jadwal Fenomena Langit Bulan April 2017




1 APRIL = Konjungsi Bulan – Aldebaran.
Kedua objek langit ini hanya terpisah jarak 1 derajat jika di amati dari Bumi atau kalau kita ibaratkan jaraknya hanya sebatas jari kelingking jika kita menunjuknya. Konjungsi ini bisa diamati selepas senja mulai pukul 18.00 s/d 21.30 WS arah barat.

7 APRIL = Konjungsi Bulan Regulus, bisa disaksikan mulai pukul 18.00 s/d 02.00 WS.


8 APRIL = Oposisi Jupiter
Pada hari itu planet Jupiter berada pada garis lurus/sejajar antara Matahari-Bumi-Jupiter, akibatnya planet Jupiter akan nampak putih cemerlang sekali dengan magnitudo semu -2,2. Dan apabila kita amati dengan teleskop Jupiter nampak seperti purnama dikarenakan terlihat penuh dan terang, oposisi jupiter dapat teramati sepanjang malam ketika mulai terbit pukul 18.00 s/d 05.00 waktu setempat.

10 APRIL = Konjungsi Bulan – Jupiter, bisa disaksikan mulai pukul 18.00 s/d 05.00 WS.


11 APRIL = Formasi Bulan – Jupiter – Spica, bisa disaksikan mulai pukul 18.00 s/d 05.00 WS.


11 APRIL = Fase Bulan Purnama


16 APRIL = Konjungsi Bulan – Saturnus, bisa disaksikan mulai pukul 22.00 s/d 05.00 WS.

22-23 APRIL = Puncak Hujan Meteor Lyirids (20 meteor/jam)
Hujan meteor ini akan mencapai puncaknya di tanggal ini, 23 April 2017. Namun,  humet ini sebenarnya sudah terjadi pada rentang waktu 19-25 April. Titik radian hujan meteor ini adalah rasi bintang Lyra, dan diperkirakan akan mencapai intensitas 20 meteor per jam, dapat diamati dengan mata telanjang di seluruh Indonesia. Fase bulan sabit tua pada malam itu tidak akan menganggu pengamatan karena cahayanya yang redup. Hujan Meteor Lyirids dapat teramati selepas tengah malam sampai shubuh.

24 APRIL = Konjungsi Bulan – Venus, bisa disaksikan mulai pukul 04.00 s/d 05.00 WS arah timur langit.

28 APRIL = Formasi Bulan - Aldebaran - Mars, bisa disaksikan mulai pukul 18.00 s/d 19.00 WS arah barat langit.

Sabtu, 18 Maret 2017

Daftar Kota di Indonesia Yang Dilalui Garis Khatulistiwa

                         Sumber: Ma'rufin Sudibyo

Kota yang dilalui garis khatulistiwa – Howdy Borneans! tahukah kalian kota yang dilalui garis khatulistiwa di Indonesia? Indonesia merupakan salah satu negara yang dilewati garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa membentang dan membelah pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Keistimewaan garis khatulistiwa yang membelah indonesia in sampai menginspirasi salah satu band kenamaan indoensia untuk membuat lagu berjudul Nadi Khatulistiwa, sebelum melanjutkan pembahasan, ayo simak lagunya.

Garis khatulistiwa atau Equator lebih identik dengan kota Pontianak karena garis semu ini tepat melintas di tengah ibu kota provinsi Kalimantan barat ini. Namun, tahu kah kalian kota-kota lain di Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa?

Pengertian Garis Khatulistiwa
Garis Khatulistiwa adalah garis imajinasi membelah bumi dan terbentang dari timur ke barat pada permukaan bumi dan persis ditengah tengah antara kutub selatan dan utara. Garis ini membagi bumi menjadi belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Horizon / khatulistiwa sangatlah penting bagi keperluan untuk navigasi dan penanda koordinat suatu tempat.

Hubungan Antara Iklim dan Khatulistiwa
Daerah Khatulistiwa memilii perbedaan sisi dunia yang lain  perihal lingkungan fisik serta aplikasi geografisnya. Salah satu perbedaan terbesar ialah perbedaan iklim. Daerah khatulistiwa memiliki pola dominan yaitu hangat dan basah atau hangat dan kering sepanjang tahun. Selain itu, sebagian besar daerah khatulistiwa juga merupakan daerah yang lembab. Adapun, pola-pola iklim di Khatulistiwa tersebut disebabkan karena  banyaknya menerima radiasi matahari. Semakin jauh dari daerah khatulistiwa, paparan matahari akan semakin berkurang dan iklim dapat berkembang dan berubah.Wilayah khatulistiwa sering sekali diidentikkan dengan daerah berwilayah tropis. Wilayah ini memiliki flora dan fauna  yang beranekaragam , dan merupakan wilayah yang memiliki jumlah persebaran flora dan fauna terbanyak. Salah satu  ciri khas flora dan fauna daerah ini ialah adanya hutan hujan tropis.

Negara-Negara di Sepanjang Garis Khatulistiwa
Garis ini membentang melalu berbagai Negara di dunia. Lebih dari 12 negara di dunia dilewati oleh garis ini. Beberapa Negara seperti Gabon, Kongo, Uganda, Kenya, Somalia, Indonesia, Ekuador, Kolombia dan Brasil. Biasanya di daerah perlintasan tersebut sering ditandai dengan monument-monument Ekuator yang berdiri tegak.

Kota yang Dilalui Garis Khatulistiwa di Indonesia
Berikut daftar daerah dan kota yang dilalui garis khatulistiwa dari ujung barat ke timur:

1. Kota Bonjol
Tugu Equator di Bonjol

Kota Bonjol yang merupakan tempat kelahiran salah satu pahlawan nasional, Tuanku Imam Bonjol berada di provinsi Sumatra Barat. Tepatnya berada di kecamatan Bonjol, kabupaten Pasaman.

Sebagai kota yang dilalui garis khatulistiwa, kota ini masih belum sepopuler Pontianak. Mungkin dikarenakan promosi daerah yang masih belum maksimal jika dibandingkan dengan Pontianak yang menjadikan garis khatulistiwa sebagai ikon pariwisata kota bahkan provinsi.

Sama halnya di kota Pontianak, di Bonjol juga terdapat tugu yang menandakan perlintasan garis khatulistiwa. Tugu tersebut bernama tugu Equator dengan bangunan berbentuk bola dunia.

2. Lintas Riau – Sumbar
Tugu Khatulistiwa Sakido Mura

Perlintasan garis khatulistiwa ini berada di di  Kabupaten 50 Kota, tepi jalan lintas Riau – Sumbar. Di tandai dengan adanya Tugu Khatulistiwa Koto Alam. Tugu yang juga disebut dengan Sakido Mura atau Telur Gajah ini didirikan pada saat zaman penjajahan Jepang.

3. Riau
Tugu Khatulistiwa di Riau

Provinsi Riau jugamerupakan kota yang dilalui garis khatulistiwa. ditandai dengan adanya 2 buah tugu khatulistiwa. Yang pertama terletak  di Dusun Tua, Kabupaten Pelalawan. Berada persis di jalan lintas Timur pulau Sumatra. Sedangkan yang kedua berada di  Lipat Kain, Kabupaten Kampar. Berada di  jalan lintas kota Pekanbaru – Kuansing. Pada puncak tugu ini juga terdapat bola dunia yang lengkap dengan gambar petanya, dan terdapat pagar besi yang mengelilingi tugu.

4. Kepulauan Batu
Kepulauan batu terletak di sebelah barat pulau Sumatera diantara pulau Siberut dan Nias. Wilayah kepualan Batu termasuk dalam wilayah administratif kabupaten Nias Selatan Sumatera Utara.  Kepualauan ini kerap manjadi tujuan wisata karena menwarakan pemandangan alam yang sangat indah. Suasana pantai yang masih sangat terjaga dan terawat menjadi daya tarik para pengunjung.

Ditengah keindahan kepulauan batu, banyak orang yang tidak mengetahui jika pulau ini merupakan kota yang dilalui garis khatulistiwa. Tidak ada tanda khusus untuk menandakan lintasan garis. Mungkin jika pemerintah dapat memadukan potensi wisata garis khatulistiwa dengan potensi wisata alam, kepualan batu akan menjadi tempat wisata yang menarik

5. Kepulauan Lingga
Tugu khatulistiwa di Lingga

Garis khatulistiwa juga melintasi kepulauan Lingga. Gugusan Pulau ini berada di timur Pulau Sumatra dan selatan Kepualaun Riau. Sama halnya dengan kepulauan batu, kepulauan ini juga menawarkan keindahan pantai yang luar biasa, namun jejak perlintasan garis khatulistiwa tidak terlihat. Garis khatulistiwa melintasi pulau utama di kepulauan yang mayoritas dihuni oleh suku melayu, bugis, dan tionghoa ini, yaitu di sebelah utara pulau Lingga.

6. Kota Pontianak
Tugu Khatulistiwa Pontianak Tahun 1990 – Sekarang

Di Indonesia, Garis Khatulistiwa sangat identik dengan kota Pontianak. Hal ini dikarenakan hanya di tempat ini lah garis khatulistiwa tepat membelah pusat ibu kota provinsi. Sebagai ibu kota provinsi Kalimantan Barat, sektor pembangunan tentu akan lebih baik dibandingkan daerah lain. Disamping itu, Pontianak menjadikan garis khatulistiwa sebagai ikon dan ciri khas kota sehingga semakin menguatkan imej Pontianak sebagai kota khatulistiwa.

Garis khatulistiwa melintas tepat di jalan Khatulistiwa, Siantan, Kecamatan Pontianak Utara. Perlintasan garis ditandai dengan berdirinya sebuah tugu khatulistiwa dan taman kota yang bernama khatulistiwa park. Tugu yang dibangun belanda pada tahun 1928 ini menjadi daya tarik bagi setiap orang yang berkunjung ke Kalimantan barat.

7. Kabupaten Kutai Kartanegara
Tugu Khatulistiwa Santan Ulu

Garis khatulistiwa di Kutai Kartanegara di tandai dengan adanya tugu Khatulistiwa di Desa Santan Ulu. Berada di KM 25 Jalan Poros Bontang – Samarinda. Tugu ini diresmikan oleh Panglima ABRI Jendral TNI Faisal Tanjung pada tahun 1993. Bangunan Tugu berbentuk lingkaran memiliki tinggi sekitar 30 meter. Pada puncaknya terpasang arah mata angin dan tulisan posisi tugu yang tepat di 00′ 00’ 00′ dan 117′ 21’ 47′ Bujur Timur.

8. Sulawesi Tengah
Tugu Khatulistiwa di Sulawesi

Penanda garis khatulistiwa di Sulawesi Tengah berada di Desa Siney, Kab Parigi Moutong, 160 Km sebelah utara Palu. Adapun ditandai dengan adanya Tugu Khatulistiwa Parigi Moutong. Tugu yang dibagun tanggal 1992 ini memiliki ketinggian 7 meter.

9. Kepulauan Kayoa, Halmahera Selatan
Tugu Khatulistiwa di Kayoa

Kayoa sangat terkenal dikalangan para pelancong penggemar wisata pantai dan bawah laut. Pasalnya, pulau ini memiliki aneka ragam jenis biota laut dan terumbu karang yang sangat indah. Kepulauan ini terletak di sebelah barat pulau Halmahera dan termasuk dalah wilayah kabupaten Halmahera selatan, Maluku Utara. Garis khatulistiwa melewati pulau Kayoa induk, ditandai dengan adanya tugu khatulistiwa

10. Pulau Gebe
Gebe berada di Maluku Utara Indonesia. Terletak di ujung tenggara kaki Pulau Halmahera. Secara administratif masuk ke Kecamatan Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Secara geografis, Pulau ini berada di ujung dan berbatasan langsung dengan Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat.

11. Pulau Amberi
Tugu Khatulistiwa di Raja Ampat

Pulau Amberi juga sering disebut dengan pulau Waigeo. Pulau ini berada di bagian timur Indonesia, tepatnya di Papua Barat. Pulau ini merupakan bagian dari kepulauan raja ampat. Perlintasan garis khatulistiwa berada di Pulau Kawe distrik Waigeo Barat Daratan, Kabupaten Raja Ampat. Ditandai dengan adanya tugu khatulistiwa yang berdiri megah. Pulau ini sangatlah terkenal dengan kekayaan lautnya. Dengan diberdirinya tugu khatulistiwa tersebut tentu akan lebih menunjang sektor pariwisata.

Demikian beberapa daerah di Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa. Semoga kita lebih dapat mengenaldan mengembangkan  kekayaan bangsa ini. Semoga bermanfaat !

Sumber foto :

kompasiana.com
inddit.com
borneochannel.com


Sabtu, 25 Februari 2017

“FENOMENA LANGIT BULAN MARET 2017”




1 Maret = Formasi Bulan, Venus, dan Mars bisa disaksikan mulai pukul 18.00 – 20.00 WS arah barat langit.

5 Maret = Konjungsi Bulan – Aldebaran bisa disaksikan mulai pukul 18.00 – 23.00 WS.

10 Maret = Konjungsi Bulan – Regulus bisa disaksikan mulai pukul 18.00 – 04.00 WS.

12 Maret = Fase Bulan Purnama

14 Maret = Konjugsi Bulan – Jupiter bisa disaksikan mulai pukul 19.00 – 05.00 WS.

15 Maret = Formasi Unik Bulan, Jupiter, dan Spica
Ketiga objek langit ini akan membentuk formasi unik dengan membentuk pola seperti wajah manusia, apabila kita ibaratkan planet Jupiter dan bintang Spica akan menjadi kedua matanya dan Bulan yang sedang berada pada fase waning gibbous (cembung) menjadi mulutnya. Sehingga ketika diamati dari bumi akan nampak seperti wajah manusia. Formasi unik ini bisa disaksikan mulai pukul 19.00 waktu setempat arah timur langit, dimana ketiga objek tersebut baru terbit.

18 Maret  = Konjungsi Bulan - Antares bisa disaksikan mulai pukul 22.30 – 05.00 WS.

19 Maret = Konjungsi Bulan – Saturnus bisa disaksikan mulai pukul 23.00 – 05.00 WS.

21 Maret = Vernal Equinox
Matahari akan singgah di titik vernal equinox atau perpotongan garis ekliptik dan ekuator dalam pergerakannya ke utara. Karena berada di ekuator maka Matahari akan menyinari seluruh belahan bumi secara merata sehingga durasi siang dan malam akan sama di seluruh dunia. Selain itu vernal equinox menandakan datangnya musim semi di belahan bumi utara dan musim gugur di belahan bumi selatan. Sedangkan di Indonesia akan memasuki musim kemarau.

30 Maret = Konjungsi Bulan – Mars bisa disaksikan mulai pukul 18.00 – 19.00 WS arah barat langit.