1 APRIL = Konjungsi Bulan – Aldebaran.
Kedua objek langit ini hanya terpisah jarak 1 derajat jika
di amati dari Bumi atau kalau kita ibaratkan jaraknya hanya sebatas jari
kelingking jika kita menunjuknya. Konjungsi ini bisa diamati selepas senja
mulai pukul 18.00 s/d 21.30 WS arah barat.
7 APRIL = Konjungsi Bulan Regulus, bisa disaksikan mulai
pukul 18.00 s/d 02.00 WS.
8 APRIL = Oposisi Jupiter
Pada hari itu planet Jupiter berada pada garis lurus/sejajar
antara Matahari-Bumi-Jupiter, akibatnya planet Jupiter akan nampak putih cemerlang sekali dengan magnitudo semu -2,2. Dan apabila kita amati dengan teleskop Jupiter
nampak seperti purnama dikarenakan terlihat penuh dan terang, oposisi jupiter
dapat teramati sepanjang malam ketika mulai terbit pukul 18.00 s/d 05.00 waktu
setempat.
10 APRIL = Konjungsi Bulan – Jupiter, bisa disaksikan mulai
pukul 18.00 s/d 05.00 WS.
11 APRIL = Formasi Bulan – Jupiter – Spica, bisa
disaksikan mulai pukul 18.00 s/d 05.00 WS.
11 APRIL = Fase Bulan Purnama
16 APRIL = Konjungsi Bulan – Saturnus, bisa disaksikan mulai
pukul 22.00 s/d 05.00 WS.
22-23 APRIL = Puncak Hujan Meteor Lyirids (20 meteor/jam)
Hujan meteor ini akan mencapai puncaknya di tanggal ini, 23
April 2017. Namun, humet ini sebenarnya
sudah terjadi pada rentang waktu 19-25 April. Titik radian hujan meteor ini
adalah rasi bintang Lyra, dan diperkirakan akan mencapai intensitas 20 meteor
per jam, dapat diamati dengan mata telanjang di seluruh Indonesia. Fase bulan
sabit tua pada malam itu tidak akan menganggu pengamatan karena cahayanya yang
redup. Hujan Meteor Lyirids dapat teramati selepas tengah malam sampai shubuh.
24 APRIL = Konjungsi Bulan – Venus, bisa disaksikan mulai
pukul 04.00 s/d 05.00 WS arah timur langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar